Penghianatan - Морган Райс 2 стр.


Kyle tersenyum lebar akan apa yang dipikirkannya. Pemimpin tertinggi. Setelah beribu-ribu tahun. Ini lah yang didapatnya. Ini merupakan takdirnya.

Kyle dan pasukannya terbag dan terbang, melewati taman kota, pusat kota, union square, melewati desa Greenwich…dan akhirnya mereka tiba di taman balai kota.

Kyle turun dengan anggun, mendarat dengan kedua kakinya, dan pasukannya yang kini berjumlah ratusan vampire mendarat dibelakangnya. Paskukan Kyle telah bertambah jauh seperti yang diperkirakan. Cara yang hebat untuk kembali, pikirnya.

Pada saat Kyle hendak mendekati gerbang balai kota, untuk menghancurkan pintunya dan memulia perangnya, ia menyadari ada sesuatu dipojok matanya. Sesuatu yang mengganggunya.

Kyle menggunakan pengelihatannya untuk memperbesar beberapa blok, dan untuk melhat lebih dekat hiruk-pikuk yang terjadi didepan jembatan Brooklyn. Ratusan mobil terjebak dalam kemacetan, menghalangi satu sama lain. Semuanya ingin keluar dari sana.

Namun jembatan tersebut telah ditutup. Terdapat beberapa tank militer dan truk yang menghalangi, dan diatasnya terdapat lusinan tentara dengan senapan mesin yang mengarah ke kerumunan tersebut. Jelas, bahwa manusia tidak diizinkan untuk keluar dari pulau Manhattan. Pasukan militer jelas tidak mau kalau wabah tersebut menyebar. Mereka mungkin telah menutup semua jembatan dan lorong bawah tanah.

Dilain sisi, itu semua sama seperti yang Kyle rencanakan; membuat pekerjaannya lebih mudah, setelah semua manusia terperangkap di Manhattan, dan ia dapat membunuh mereka degan mudah.

Tapi dilain pihak, sekarang dia melihat dengan matanya sendiri, membuat perutnya merasa berputar. Dia sangat membenci kekuasaan- apapun itu. Dan itu termasuk dengan militer. Dia hamper bersimpati pada kumpulan manusia, yang berteriak untuk keluar dari pulau itu. Mereka telah dihentikan oleh seoarang yang berkuasa. Urat-urat Kyle terbakar melihatnya.

Pada saat yang sama, ia mendapatkan ide baru. Mengapa tidak membiarkan beberapa manusia untuk keluar dari pulau ini? Kenyataannya, mereka akan membantu tujuan kayle. Mereka akan menyebarkan wabah itu secara luas. Ke Brooklyn, untuk permulaan. Ya semuanya akan menjadi sangat menyenangkan.

Kyle tiba-tiba melayang diudara, terbang menuju pusat jembatan Brooklyn. Dengan cepat ratusan vampire mengikutinya dari belakang.

Bagus, pikirnya. Mereka sangat loyal dan patuh, dan mereka tidak banyak bertanya. Ini merupakan pasukan yang sangat sesuai.

Kyle mendarat pada pusat jembatan Brooklyn, diantara kumpulan mobil, dan ratusan vampire mendarat pada mobil dibelakangnya, suara pada sepatu mereka berdecit saat mereka mendarat.

Klakson pada mobil tiba-tiba berbunyi, nampaknya manusia tidak menyukai orang yang berjalan diatas kendaraan mereka.

Kyle menghadapi suasana amarah yang baru, seperti yang ia pikirkan dari manusia menyedihkan yang tidak tahu berterimakasih, membunyikan klakson mereka seakan-akan ia hendak menolong mereka.

Berdiri diatas atap kendaraan saab SUV, membunyikan klakson kepadanya, diaberhenti. Saat dia akan melompat turun, untuk menghadapi para tentara, namun ia malah berputar perlahan dan melihat menembus kaca depan mobil, pada sebuah keluarga tepat dihadapanya.

Mereka merupakan tipikal keluarga terpelajar, pada kursi depan terdapat suai dan istrinya, 40 tahun, dan dibelakang mereka, terdapat dua anak mereka. Sang suami menurunkan kaca mobilnya, mengeluarkan tangannya dan mengepalkan tinjunya kepada Kyle.

“menyingkirlah dari atap mobilku!!” teriak lelaki itu.

Kyle yang berdiri diatap mobil itu, turun dengan satu lutut, menghadap kebelakang, dan memecahkan kaca depan mobil dengan tinjunya. Dia menggenggam lelaki itu pada kerah polonya, dan dengan satu gerakan, menyetakannya kepadadirinya, melewati kaca depan mobil itu. Pecahan kaca berhamburan dimana-mana, sementara teriakan sang istri dan anak-anaknya menghiasi malam itu.

Kyle berdiri diatas kap mobil, tersenyum, mengangkat laki-laki itu, menahannya sejajar dengan kepalanya.

Laki-laki itu merintih dan menangis, wajahnya penuh luka yang berasal dari serpihan kaca.

Kyle menghadap ke belakang, dan dengan senyum lebarnya, melempar laki-laki itu ke udara seperti pesawat kertas. Laki-laki itu terbang, berates-ratus kaki, dan jatuh disuatu tempat ditengah kemacetan itu, diatas atap kendaraan lain. Mati, harap Kyle.

Kyle kembali melakukan pekerjaannya, melompat dari atas mobil, dan berlari menuju tank besar yang menghadang jembatan itu. Dibelakangnya, dia dapat merasakan ratusan prajurid mengikutinya.

Saat Kyle muncul, semua tentara bersiap. Beberapa diantaranya mengangkat senjatanya dan mengarahkan kepada kyle.

Terdapat jarak dimana tidak terdapat endaraan maupun manusia beberapa ratus kaki dari tank, yang tidak seorang pun ingin melewatinya.

Namun Kyle dengan senang melewati garis itu, berjalan menuju ruang terbuka, tepat kearah tank.

“jangan bergerak!!” seorang tentara berteriak menggunakan megaphone, “Jangan melangkah lebih jauh! Kami akan segera menembak!”

Kyle tersenyum lebar sambil terus melangkah menuju tank.

“saya bilang jangan bergerak!!” tentara itu berteriak lagi. “ ini merupakan peringatan terakhir! Ini adalah effek dari jam malam. Kami dapat perintah untuk menembak siapa saja saat malah hari!”

Kyle tersenyum semakin lebar.

“ aku yang memiliki malam,” dia menjawab.

Kyle melanjutkan berjalan menuju mereka, dan tiba-tiba, mereka menembak. Lusinan tentara menembakan senapan mesin mereka tepat kearah Kyle dan pasukannya.

Kyle merasakan sakit daripada peluru tersebut memantul keluar darinya. Satu persatu, peluru itu keluar dari dadanya, lengannya, kepala, dan kakinya. Mereka merasa seperti terkena rintikan hujan, namun lebih kuat. Ia tersenyum kepada senjata manusia yang menyedihkan itu.

Kyle melihat ekspressi ketakutan diwajah para tentara itu, sementara mereka baru menyadari bahwa Kyle sama sekali tidak terpengaruh. Mereka benar-benar tidak memahami bagaimana ia bisa tetap berjalan, atau bagaimana semua pengikutnya jga melakukan hal yang sama.

Namun mereka tidak memiliki waktu untuk beraksi. Kyle mendekati tank terdekat, tepat dibawahnya, menaruh kedua tangannya dibawah roda, dan dengan kekuatan manusia supernya, mengangkat tank tersebut diatas kepalanya. Dia berjalan beberapa kaki, sambil mengangkat tank itu diatas kepalanya, dan sampai pada ujung jembatan tersebut. Beberapa tentara, kehilangan keseimbangan, keluar dari tank tersebut dan berlari. Namun lusinan tentara lainnya bergantung disana, menggenggam dan bertahan pada besi, mencoba segala upaya untuk bertahan.

Kesalahan yang besar.

Kyle mengambil tiga langkah untuk berlari, mengayun tank itu kebelakang, dan melemparkan tank itu seperti yang diinginkannya.

Tank tersebut terbang diudara, lusinan kaki, membersihkan ujung jalan.

Tank tersebut melayang melewati jembatan Brooklyn, dan terjatuh ratusan kaki menuju ke sebuah sungai. Tank tersebut berputar dan berputar, dan tentara berteriak saat terjatuh dari tank tersebut. Dan akhirnya tank tersebut terhempas ke air dengan menimbulkan semburan yang besar.

Tiba-tiba, kemacetan menjadi hidup kembali. Tanpa rasa ragu, para penduduk kota New York yang cemas segera memacu kendaraannya, dan kendaraan mereka melaju kencang melewati jembatan yang telah lapang. Dalam hitungan detik ratusan kendaraan berlomba untuk keluar dari Manhattan. Kyle melihat wajah mereka saat mereka pergi, ia dapat melihat bahwa mereka telah terjangkit wabah.

Kyle tersenyum lebar. Ini akan menjadi malam yang indah.

TIGA

Samantha melihat pintu kembar yang sangat besar terbuka sebelum dia memasukinya, dan berderit ketika ia melewatinya, dan dia merasakan ada lubang di perutnya. Dia masuk ke ruangan sang pemimpin, diikuti beberapa vampire penjaganya. Mereka tidak berani menahannya- mereka tidak akan berani- namun mereka menemaninya dari dekat, dan perintahnya sangat jelas. Dia masih salah satu diantara mereka, namun dia dalam status tahanan rumah, setidaknya sampai dia menemui Rexius. Rexius memanggilnya sebagai seorang prajurit, namun dia juga memanggilnya sebagai seorang tahanan.

Pintu itu tertutup dengan keras dibelakangnya, dandia melihat bahwa ruangan besar itu telah terisi. Dia tidak pernah melihat ruangan ini berubah selama bertahun-tahun. Terdapat ratusan vampire pengikutnya didalam ruangan itu. Jelas, mereka mau melihat, untuk mengetahui berita tersebut, apa yang terjadi dengan pedan itu. Bagaimana dia telah melepaskannya.

Sebagian besar, mereka mau melihat dia dihukum. Mereka tahu bahwa Rexius adalah pemimpin yang tak kenal ampun, bahkan untuk kesalahan kecil akan diberikan hukuman. Pelanggaran besar seperti ini pastilah akan diberi hukuman yang amat besar.

Samantha mengetahui itu. Dia tidak bermaksud untuk kabur dari takdirnya. Dia telah menyetujui missi tersebut, dan dia telah gagal. Dia telah menemukan pedang tersebut, dan ya, dia juga menghilangkannya. Dia telah mengizinkan Kyle dan Sergei untuk mencuri pedang itu daripadanya.

Awalnya semua berjalan dengan sempurna. Dia dapat melihat dengan jelas pedang itu berada disana, di lantai kapel kerajaan, di lorong itu, dan hanya beberapa kaki dari genggamannya. Dia hanya beberapa detik saja akan mendapatkan pedang itu, untuk menyelesaikan misinya, untuk menjadi pahlawan bagi covennya.

Namun Kyle, dan komplotannya, Sergei, datang, menyerangnya, dan mencuri pedang itu dari genggamannya. Itu tidak adil. Bagaimana mungkin dia dapat memperkirakan itu semua?

Sekarang, apa status dia? Penjahat. Seseorang yang telah membiarkan pedang itu dicuri. Seseorang yang telah gagal menyelesaikan misinya. Ya, bayarannya adalah neraka. Dia sudah mengetahui itu.

Apa yang ia inginkan sekarang adalah aga Sam selamat. Sam telah diserang, tidak sadarkan diri, dan dia telah membawanya perg, jauh kemari. Dia ingin berada dekat dengannya. Dia belum siap untuk membiarkan dia pergi, dan dia tidak tahu kemana lagi membawa Sam pergi. Dia telah menyelinap, dan menyembunyikan Sam, jauh didalam sana, disebuah ruangan kosong covennya. Tidak ada yang melihatnya, setidaknya itulah yang dia ketahui. Sam akan selamat disana, jauh dari mata-mata vampire pemburu tersebut. Dia akan melaporkan kepada Rexius, meenderita akan hukumannya, dan setelah itu, dia harus menunggu sejenak, saat semuanya tertidur lelap, dan dia dapat melarikan diri bersama Sam.

Tentu, dia tidak dapat melarikan diri begitu saja. Dia harus melaporkannya terlebih dahulu, untuk mendapatkan hukumannya, jika tidak covennya akan menghantuinya., dan dia tidak dapat lari lagi selama hidupnya. Setelah dia dihukum, tidak ada yang dapat menghentikannya. Lalu dia dapat membawa Sam, dan dia dapat pergi jauh dari sini, dan menetap disuatu tempat. Hanya mereka berdua.

Dia tidak menyangka pria itu, Sam, atas perasaan yang ia miliki kepadanya. Saat dia memikirkan prioritasnya sekarang, dia akan langsung memikirkan pria itu. Dia ingin bersamanya. Dia butuh bersamanya. Sebenarnya, kedengarannya sangat gila, bahkan untuk dirinya, dia tidak dapat menggambarakan kehidupannya bersama dengannya. Ia sangat geram pada dirinya. Dia tidak menegrti bagaimana bias dia sampai pada poin ini. Jatuh cinta pada pria belasan tahun. Lebih dari itu, seorang manusia. Dia sangat membenci dirinya akan hal ini. Namun begitulah keadaannya. Tidak ada gunanya merubah apa yang ia rasakan.

Kejadian ini memberikan kekuatan kepadanya, saat dia muncul dengan lambat di singgahsana Rexius, menyiapkan hukumannya. Dia akan mendapatkan kesakitan yang luar biasa, dia mengetahuinya, tapi pikirannya akan Sam dapat membuatnya kuat untuk melewati semua ini. Dia memiliki alas an untuk kembali. Dan Sam akan dilindungi, terpisah dari semua ini. Inilah yang membuat ia tetap bertahan.

Namun apakah Sam akan tetap mencintainya setelah ia menjalani hukuman? Jika ia mengetahui Rexius, Rexius akan menggunakan asam ioric kepadanya, yang dapat melukai wajahnya dengan hebat. Dia akan kehilangan kecantikan setelah itu. Apakah Sam akan tetap mencintainya? Dia berharap masih.

Hening meliputi ruangan tersebut, sementara ratusan vampire ingin mendekat, ingin melihat pertukaran tersebut. Samantha melangkah mendekati Rexius, lalu berlutut, dan menundukan kepalanya.

Rexius, hanya beberapa kaki saja, menatap kebawah tahtanya, mata biru esnya yang kasar menusuk menembus kepadanya. Dia menatap Samantha untuk beberapa menit, walaupun Samantha tahu itu hanya beberapa detik saja. Dia tetap menundukan kepalanya. Dia tahu, lebih baik untuk tidak menatap kepadanya.

“jadi,” Rexius memulai, suaranya yang mengerikan memecahkan udara,” sang ayam telah kembali ke sarangnya.”

Keheningan kembali terjadi selama beberapa menit, saat Rexius menatap Samantha. Samantha tahu daripada dia menjelaskan keadaannya, dia memiih untuk tetap menundukan kepalanya.

“Aku mengirimmu untuk misi yang sangat mudah,” dia melanjutkan “ Setelah kegagalan Kyle, aku membutuhkan seseorang yang dapat aku percaya. Prajuritku yang sangat berharga, kamu belm pernah mengecewakanku sebelumnya, selama ribuan tahun,” dia berkata, menatapnya. “ Namun kali ini, entah mengapa kamu gagal. Dan gagal dengan sangat mengecewakan.”

Samantha merendahkan kepalanya lagi.

“ Saya tidak dapat meilhat apa yang terjadi. Saya sangat terkejut, akan serangan yang dilancarkan Kyle-“

Gumaman yang nyaring terdengar diselruh ruangan vampire itu.

“Sebelumnya saya sudah mendapatkan pedang itu,” dia melanjutkan,” Lalu Kyle merebutnya, dia pergi meninggalkan gereja, dan saya tidak dapat melakukan apa-apa. Saya mencoba untuk mencarinya, namun dia telah pergi jauh. Pedang itu sekarang ada ditangannya.”

Gumaman yang lebih nyaring menghiasi seluruh ruangan. Kegelisahan dapat terlihat pada ruangan itu.

“DIAM!” teriak sebuah suara

Perlahan gumaman itu berhenti.

“Jadi” Rexius memulai,” setelah semuanya, kamu membiarkan Kyle mengambil pedang itu. Kamu memberikan pedang itu kepadanya.”

Samantha tahu yang sebenarnya, namun dia tidak dapat menjelaskannya. Dia harus mengatakan sesuatu untuk pembelaannya. “ yang mulia, tidak ada yang dapat saya lakukan-“

Rex menyelanya dengan menggelengkan kepalanya. Samantha mengetahui gesture tersebut. Yang berarti sesuatu yang buruk akan terjadi.

“ Terimakasih untukmu, sekarang saya harus mempersiapkan dua perang. Perang menyedihkan melawan manusia, dan sekarang perang melawan Kyle.”

Keheningan menyelimuti ruangan itu, dan Samantha menyadari bahwa hukumannya sudah dekat. Dia sudah siap untuk menerimanya. Dia bertahan karena ingatannya akan Sam, dan fakta bahwa sebenarnya mereka tidak dapat benar-benar membunuhnya. Mereka tidak akan pernah melakukan itu. Akan ada kehidupan setelah ini. Sesuatu yang hidup, dan tentunya bersama dengan Sam.

“aku sudah menyiapkan hukuman untukmu,” Rexius berkata perlahan,memecahkan dengan senyum perlahan.

Назад Дальше